Ujian Online Anti Curang - Candy CBT SMALA BASINANG - SMAN 5 BERAU
CANDY CBT SMALA BASINANG
Pandemi covid-19 benar-benar mengubah "wajah" dan paradigma pendidikan dunia, tidak terkecuali di negara kita tercinta ini, INDONESIA. Sejak bulan Maret 2020 -awal pengumuman darurat pandemi di Indonesia (era belajar dari rumah)-, "memaksa" pendidikan di negara kita untuk melakukan lompatan inovasi. Salah satu inovasi tersebut adalah masifnya penggunaan teknologi pendidikan guna menjembatani Kegiatan Belajar-Mengajar (Pembelajaran) yang dulunya dilakukan secara konvensional di ruang kelas dengan aktor utama Guru beserta Peserta Didiknya (murid) beralih ke ruang tanpa batas/sekat atau ruang multi-dimensi, yang "kehadirannya", "komunikasinya", "sumber utamanya" tidak lagi terbatas pada orang-orang tertentu, ruang tertentu, waktu tertentu, maupun sumber tertentu.
Lompatan teknologi pendidikan sebagai respon masalah utama (Pandemi Covid-19), tentu berdampak baik bagi pendidikan. Walaupun diawal penerapan kebijakan ini, memunculkan berbagai isu permasalahan tidak terkecuali bagi saya sendiri. Yang terbiasa dengan cara mengajar "tatap muka" langsung, tiba-tiba harus mengajar dengan "tidak boleh" bertatap muka langsung -ini sulittt broπ-, ditambah lagi pengetahuan/wawasan terkait teknologi pendidikan yang amat-sangat minim, menambah gelembung permasalahan yang sangat sulit bagi saya 'yang GURU π'. Awalnya saya memanfaatkan aplikasi "whatsapp" sebagai media perantara. Saat pembelajaran, murid presensi melalui whatsapp grup lalu guru (baca: saya) memberikan penugasan. Sedangkan materi pembelajaran, diberikan melalui channel/platform seperti https://belajar.kemdikbud.go.id/ dari kementerian yang saat itu masih kurang maksimal baik dari segi konten (isi) maupun kualitasnya. Kemudian, saya mencoba untuk memanfaatkan aplikasi "telegram" yang punya lebih banyak fitur dan kemudahan sebagai "jembatan" pembelajaran. Tapi ini juga masih sangat kurang optimal.
Begitu banyak "kegabutan" dan kebingungan saat itu, berbagai cara juga terus diupayakan, evalauasi/refleksi diri juga terus dilaksanakan. SEMOGA NANTI PADA SAATNYA, AKAN DITULISKAN PULA KEJADIAN MASA-MASA TERSEBUT di BLOG INI, ditunggu dan bantu doanya yaπ.
Saat ini, pandemi telah berlalu namun warisan perubahan positifnya tetap terus berjalan. Lompatan teknologi menjadi salah satu akibat positif tersebut. Di SMA Negeri 5 Berau (www.sman5berau.id) berbagai giat terus dilakukan dalam upaya inovasi pendidikan yang selalu lebih baik. Pemanfaatan teknologi pendidikan terus dikembangkan guna akselerasi pembelajaran yang efektif dan efisien.
Dalam melakukan asesmen/penilaian terhadap hasil belajar murid, baiasanya saya (ini juga diterapkan di SMAN 5 Berau) memanfaatkan Google Form. Ini cukup populer dikalangan guru yang ingin menggunakan bantuan teknologi dalam melakukan penilaian, terutama karena gratis dan kemudahannya untuk digunakan maupun pengoperasian lebih lanjutnya. Bayangkan saja, alat ini dapat mengarsipkan penilaian kita di suatu tempat yang cukup aman dan mudah diakses (drive), melakukan penilaian dan pelaporan otomatis tanpa harus mengoreksi satu per satu pekerjaan murid, serta analisis yang mudah dengan tampilan info grafis hasil jawaban formulirnya, serta banyak hal lain yang dapat diatur/dipersonalisasi dengan mudah. Tapi, tak ada teknologi gratis yang biasanya tanpa celah, google form tidak memiliki sistem proteksi ANTI KECURANGAN yang optimal. Walaupun ada sistem mengunci layar by system, tapi pengaturan ini hanya dapat diterapkan jika murid (responden) menggunakan perangkat tambahan yaitu laptop/PC chromebook yang tentunya sangat menyulitkan karena memerlukan biaya yang tidak murah. Adapula cara lain dengan memanfaatkan aplikasi pihak ketiga google (add-ons) seperti proktor browser, auto proctor, dll. Namun penggunaan add-ons ini ternyata kurang begitu efektif karena keterbatasan dipengaturan sistem, memerlukan biaya tambahan tiap user, dan beberapa kekurangan lainnya.
Masalah "rawan kecurangan" ini mesti segera dituntaskan karena berdampak cukup kurang baik bagi pelaporan hasil belajar murid. Bayangkan saja, saat sedang ujian online, para murid yang mengakses soal (penilaian) di google form melalui internet diperangkat gadget mereka masing-masing, masih dapat membuka browser lain, misalnya untuk mencari sumber jawaban di internet atau berbagi jawaban dengan murid/orang lain. Atau yang lebih mem'bagong'kan lainnya, saat ujian mapel Bahasa Inggris, mereka dapat mengubah soal menjadi bahasa yang mereka mau dengan fitur terjemahkan halaman. Nah parah ga tu π.
Hingga akhirnya (walau mungkin belum usai) sejak pertengahan tahun 2024, saya mencoba untuk menggunakan aplikasi ujian yang dirancang menggunakan sistem PHP 7.3 (untuk paran CODINGers π) yaitu Candy CBT. Aplikasi ini dapat diperoleh dengan melakukan pemesanan pada link berikut: https://web.cbtcandy.com/.
Dengan Candy CBT, kita dapat melalukan asesmen/penilaian sistem digital secara Luring/Offline atau Daring/Online. Bagaimana mengatur dan menjalankan sistem ini baik secara offline atau online akan ditulis pada postingan-postingan blog berikutnya, ditunggu ya π.
Pada cerita blog kali ini, saya akan berbagi cerita, bagaimana kami di sekolah sudah memanfaatkan Candy CBT ini untuk Ujian Sekolah secara online melalui aplikasi CBT SMALA BASINANG yang dapat diakses murid melalui tautan: https://ujian.sman5berau.id/. Keunggunalan penggunaan aplikasi ini, saat telah masuk dalam jendela soal, maka layar HP ataupun laptop yang digunakan untuk login tidak akan terkunci dan tidak bisa keluar aplikasi. Jika memaksakan keluar, misalnya dengan cara sistem 2 layar di HP atau sistem minimize atau mencoba kecurangan lainnya, maka otomatis pelaku akan terlempar dari "laman soal" dan dianggap sudah selesai ujian.
Berikut ini contoh tampilan layar untuk admin yang bisa diakses pada tautan: https://ujian.sman5berau.id/panel
Sedangkan berikut ini adalah tampilan layar awal login murid pada tautan: https://ujian.sman5berau.id/
Selain sistem "anti curang", berbagai kemudahan juga dapat diperoleh dari penggunaan aplikasi ini, misalnya:
- Setiap guru/pengajar dapat dibuatkan akun administrator agar dapat membuat "bank soal" dengan lebih mudah melalui akun masing-masing.
- Pengaturan ujian yang sangat mudah.
- Nilai otomatis by system dan dapat diunduh oleh guru ataupun admin.
- Administrasi ujian yang sistem otomatis (Cetak berita acara, daftar hadir, kartu peserta ujian, hingga membuat jadwal ujian).
- Hemat waktu dan tenaga serta efisien dalam hal anggaran.
Sampai sini dulu cerita pada blog kali ini. Postingan berikutnya, akan bercerita tentang bagimana guru/administrator membuat "Bank Soal" untuk dijadikan soal ujian dalam aplikasi CBT SMALA BASINANG.
Jika ada saran atau requet bahasan, silakan ngobrol di kolom komentar di bawah ya!!!π
Komentar
Posting Komentar